Doa merupakan inti dari peribadatan


Barangkali kita sudah hafal dengan doa-doa sehabis shalat, namun kita tidak pernah berdoa dengan serius karena menganggap membaca doa itu adalah ibadah. Sering kali kita tidak memperdulikan apakah doanya dikabulkan atau tidak, yang penting doanya sudah dibaca. Budaya kita terkadang memang keterlaluan dalam menyikapi agama yang dianutnya. Bahkan cenderung tidak mahu tahu, yang penting memenuhi permintaan Allah (atas perintah). Belum disadari, bahwa berdoa, berdzikir, membaca Al Qur’an dan shalat, merupakan kebutuhan dan memudahkan manusia untuk mendapatkan petunjuk hidupnya sendiri, bukan untuk kepentingan Allah.

                Doa adalah senjatanya orang mukmin, bahkan dikatakan oleh Nabi sebagai intinya peribadatan (mukhul ‘ibadah),  barang siapa berdoa kepada Allah dengan benar (sungguh-sungguh) maka karomah Allah akan turun sebagaimana telah diturunkan kepada orang-orang terdahulu yang dikasihi Allah. Nabi Yusuf dari godaan nafsunya dengan berdoa, Nabi Ibrahim selamat dari panasnya api unggun yang membakarnya, namun terasa dingin karena berserah dan berlindung kepada Allah, Nabi Musa selamat dari kejaran pasukan fir’aun dengan doa dan pasrah kepada Allah, Nabi besar Muhammad SAW selamat dari peperangannya dengan kaum kafir dengan doa, sehingga Allah mengatakan kepada beliau, bahwa doa adalah prinsip kebutuhan. Bahwa Allah adalah sebagai pelindung, sebagai sumber kekuatan, sang penyembuh, serta sang penentu nasib dan perencana yang terpercaya. Dengan demikian, hanya dengan keyakinan yang kuat serta kesadaran yang tinggi, doa kita akan mendapat sambutan yang konkrit.

                Marilah kita buktikan keyakinan kita kepada Allah samapi betul-betul terasa, bahwa Allah telah memberikan berita secara nyata atas permohonan kita.

@. Baik melalui ilham ( dihembuskan kedalam hati sebagai sebuah pengertian yang tidak meragukan),
@. Isymat (pemberitahuan atau isyarat melalui alam)
@. Kinayah (gambaran yang jelas)
@. Atau melalui mimpi yang nyata.

                Kita gugah hati kita, yakinkan bahwa Allah mendengar keluhan hati kita. Anda tidak perlu risau karena banyaknya dosa sehingga enggan mendatangi Allah. Sikap ini adalah persoalan pribadi sekali, janganlah bercerita kepada orang lain tentang kenyataan diri anda. Karena mereka malah akan membingungkan dan membuat anda ragu-ragu untuk berani menemui Allah, karena anda telah dinyatakan telah berdosa dan kotor oleh mereka.

                Hilangkan rasa “minder” kepada Allah, karena Dia-lah yang berhak menentukan dan menyatakan baik atau buruk. Apapun anda, bagaimanapun keadaan anda, tetaplah yakin karena Allah yang akan menerangi hati yang gelap, menenangkan hati yang gundah, membersihkan kotoran hati, menunjukkan jalan bagi yang tersesat. Itulah kita !! Mengapa kita harus bersusah payah membersihkan hati, padahal kita sering mengatakan  “Ya Allah bersihkan hati saya”, dan mengapa kita bersusah payah menenangkan pikiran dan hati yang gundah,
 padahal kita sering mengatakan, “Ya Allah tenangkan hati saya”, mengapa kita malu mengatakan : “Tunjukkan jalan yang lurus”, padahal pada saat mengatakan itu kita dalam kondisi tidak lurus, juga kita mengatakan : “Terangi hati saya (nawwir qalbi)”, karena saat itu kita berada dalam kegelapan. Jadi apa lagi yang kita ragukan?????????. Kita datang kepada Allah dalam keadaan apa adanya. Satu hal yang paling penting dalam hal berdoa adalah keyakinan bahwa Allah ada di dekat kita dan mendengar kita.

واذا سألك عبادي عني فانّي قريب. أجيب دعوةالداعي اذا دعان .
فليستجيبوالى وليؤمنوابى لعلهم يرشدون
        Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah)
                Bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a
                Apabila ia memohon kepada-Ku” (QS. Al Baqarah 2 : 186)

Praktik doa

#. Duduklah dengan tenang dan rileks.
#. Sediakan hati anda untuk menerima hembusan ilham dan pengetahuan Allah.
#. Bersikaplah waspada atas kesadaran yang kita beningkan.
#. Hubungkan bathin anda dengan Allah sehingga anda merasakan getaran qalbu yang menenangkn
#. Hadirkan jiwa anda dengan sungguh-sungguh.
#  Bacalah basmalah
#. Bacalah dua kalimat syahadat
#. Berselawatlah kepada Nabi Muhammad SAW.
#. Sampaikan hajat (niat/tujuan) anda.

Setelah anda menyampaikan hajat, diamlah dalam keheningan sambil terus memancarkan kesambungan rohani anda kepada Allah. Sebutlah nama Allah berulang-ulang. Rasakan respons yang mengalir ke dalam hati..

Biasanya tiba-tiba kita mengerti bagaimana hasil akhir nanti, tetapi jangan merekayasa, karena anda akan tertutup oleh pikiran anda sendiri. Bersikaplah tidak tahu apa-apa, kita hanya menunggu dan menerima (pasrah) keputusan Allah, apapun yang terjadi, amati terus sampai anda mengetahui dengan jelas sampai anda mendapat petunjuk untuk kelulusan anda. Jangan berhenti sebelum getaran itu berhenti sendiri, kemudian ulangi sekali lagi agar daya itu betul-betul sudah selesai. Akan tetapi janganlah memaksa Allah, biarkan Allah berkehendak atas kemauan Nya dan kuasa Nya.

Semoga Allah selalu bersama kita dan memberikan yang terbaik untuk kita.
Amin, Amin, Amin ya robbal alamiiiiin.

Komentar

Postingan Populer