Zakat


Zakat sebagai salah satu rukun Islam yang lima, mempunyai kedudukan yang penting dalam Islam. Zakat diwajibkan bagi umat Islam yang mampu. Namun kenyataannya masih banyak umat Islam yang mampu enggan mengeluarkan zakat, khususnya zakat mal. Padahal setiap harta yang dimiliki  oleh umat Islam ada hak orang lain di dalamnya. Akibatnya terjadi kemiskinan dikalangan umat Islam yang cukup besar. Oleh karena itu, diharapkan para siswa mempunyai bekal tentang zakat, sehingga pada waktu yang akan datang, mempunyai kesadaran yang tinggi untuk mengeluarkan zakat.

A.  Zakat Fitrah

1.    Ketentuan zakat fitrah
a.        Pengertian zakat fitrah
Secara bahasa, zakat fitrah berarti zakat kesucian. Menurut istilah, zakat fitrah adalah zakat yang wajib karena telah berbuka dari puasa Ramadhan.     
b.       Hukum zakat fitrah
Zakat fitrah disyariatkan Allah kepada umat Islam pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijrah. Zakat fitrah hukumnya wajib bagi semua umat Islam ;  besar, kecil, pria, wanita, dewasa, anak, budak maupun merdeka. Kewajiban zakat fitrah disamping bagi dirinya sendiri, juga untuk semua tanggungannya dalam keluarga, seperti ; istri, anak-anak dan pembantunya. Nabi Muhammad saw. Bersabda :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: فَرَضَ رَسُوْ لُ اللهِ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لّلِصَّائِمِ مِنَ اللَغْوِ وَالرَّفَثِ  (رواه ابوداود وابن ماجه)
Artinya ;
“ Dari ibnu Abas dia berkata : Rasulullah saw. Mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang-orang yang berpuasa dari perkataan dan perbuatan yang keji.” ( HR Abu Daud dan Ibnu Majah)                                 
Yang dipergunakan berzakat fitrah adalah bahan makanan pokok yang mengenyangkan. Besar zakat fitrah yang harus dikeluarkan dalam setiap jiwa adalah satu sa’ atau 3,5 liter = 2,5 kg (beras) atau uang yang seharga bahan makanan pokok tersebut untuk satu jiwa.
c.        Syarat-syarat orang yang mengeluarkan zakat (  Muzakki )
1)     Beragama Islam
2)     Lahir sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan. Anak yang lahir sesudah terbenam matahari tidak wajib fitrah. Orang yang menikah sesudah terbenam matahari suaminya tidak wajib mambayarkan fitrah istrinya.
3)     Mampu membayar zakat fitrah, artinya dia mempunyai kelebihan harta untuk mencukupi kebutuhan keluarganya pada malam hari raya dan pada saat hari raya Idul Fitri.

d.       Rukun zakat fitrah
1)     Niat                           
2)     Adanya Muzakki ( orang yang berzakat fitrah )
3)     Adanya mustahiq ( orang yang menerima zakat fitrah )
4)     Adanya harta yang dipergunakan berzakat fitrah
2.    Waktu pelaksanaan zakat fitrah

Waktu dan hukum  untuk  membayar zakat fitrah  bagi umat Islam ada 5 yaitu ;
a.      Waktu yang diperbolehkan, yaitu  dari awal  bulan Ramadhan sampai hari penghabisan bulan Ramadhan.
b.      Waktu wajib, yaitu hari terakhir di bulan Ramadhan semenjak matahari terbenam ( Salat Magrib ) sampai sebelum salat Subuh.
c.       Waktu lebih utama ( sunat ), yaitu sesudah salat Subuh sampai sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri di  tempat kita tinggal.  Sabda Nabi Saw :

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِطُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةٌ لِلْمَسَاكِيْنِ, فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُوْلَةٌ,وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ (رواه ابوداود وابن ماجه) 

Artinya  :
“Dari Ibnu Abas katanya : “ Telah diwajibkan oleh rasulullah saw. Zakat fitrah itu membersihkan bagi orang yang berpuasa dan memberi makan kepada orang miskin. Barang siapa yang menunaikan sebelum sembahyang hari raya, maka zakat ini diterima dan barang siapa membayarnya sesudah sembahyang, maka ia sebagai sedekah biasa. (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
d.      Waktu makruh, yaitu membayar zakat fitrah sesudah salat Idul Fitri, tetapi sebelum terbenam matahari pada hari raya Idul Fitri.
e.      Waktu haram yaitu membayar zakat fitrah setelah terbenamnya matahari pada tanggal 1 Syawal (hari raya Idul Fitri).

3.    Manfaat zakat fitrah

a.        Bagi  Muzakki
1)     Menyucikan dosa bagi yang berpuasa
2)     Menyempurnakan puasa seseorang, karena dosa kecil
b.       Bagi Mustahiq
1)     Dapat memberi makan kapada orang-orang miskin.
2)     Dapat menyelamatkan iman dan Islam seseorang.

B.    Zakat Mal

  1. Ketentuan Zakat Mal
Hukum zakat mal adalah wajib ‘ain, artinya setiap muslim harus menunaikannya jika telah memenuhi syarat dan rukunnya . Perintah zakat selalu beriringan dengan perintah salat.


Sebagaimana Firman Allah Swt. Surat Al Baqarah ayat 43 :
وَأَقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ  ÇÍÌÈ
Artinya ;
“ Dan dirikanlah salat, bayarlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (Q.S. Al Baqarah [2]: 43)
a.       Pengertian zakat mal
Zakat mal adalah membersihkan sebagian harta yang dimiliki kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan kadar dan syarat-syarat yang telah ditentukan.
b.      Hukum zakat adalah wajib ‘ain. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur’an surat At Taubah : 103

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهَّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاَ تَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ وَاللهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ  ÇÊÉÌÈ
Artinya :
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”  ( QS At Taubah [9]: 103 ).
c.       Syarat-syarat Muzakki ( Orang yang mengeluarkan zakat )

1)      Beragama Islam
2)      Merdeka, maksudnya tidak menjadi hamba sahaya
3)      Harta itu milik secara sempurna
4)      Harta itu mencapai satu nisab
5)      Sudah setahun dimiliki.

Syarat-syarat harta yang wajib dizakati ;
1)      milik penuh
2)      berkembang atau mendatangkan keuntungan
3)      mencapai nisab
4)      lebih dari kebutuhan biasa
5)      sudah sampai haulnya.

  1. Harta yang wajib dizakati
a.       Emas atau perak
b.      Harta perniagaan atau harta dagangan
c.       Peternakan (hewan ternak)
d.      Hasil pertanian ( Makanan pokok ) setiap kali panen
e.      Barang temuan ( Rikaz ). Harta rikaz adalah harta-harta yang terpendam atau tersimpan
f.        Harta lain yang wajib dikeluarkan zakatnya ; usaha perikanan, tanaman hias, peternakan unggas dan profesi
  1. Nisab Zakat Mal dan Kadar Zakatnya
Nisab artinya batas minimal harta yang dimilki. Nisab-nisab tersebut adalah :
No
Jenis Harta
Nisab
Kadar Zakatnya (%)
1.
Emas
20 Dinar = 93,6 gr
2,5 %
2.
Perak
200 Dirham = 624 gr
2,5 %
3.
Perniagaan
Standar emas (dihitung berdasarkan harga emas)
2,5 %
4.
Peternakan :
a. Kambing/Domba

  40 – 120 ekor
121 – 200 ekor
201 – 339 ekor
400 …… ekor
Setiap bertambah 100 ekor

1 ekor umur 2 tahun
2 ekor umur 2 tahun lebih
3 ekor umur 2 tahun lebih
4 ekor umur 2 tahun lebih
Tambah 1 ekor lagi
b. Sapi/Kerbau
30 – 39 ekor
40 – 59 ekor
60 – 69 ekor
70 – 79 ekor
80 – 89 ekor
Setiap bertambah 30 ekor
1 ekor umur 1 tahun lebih
1 ekor umur 2 tahun lebih
2 ekor umur 1 tahun lebih
2 ekor umur 2 tahun lebih
3 ekor umur 1 tahun lebih
Tambah 1 ekor lagi
5.
Pertanian/tanaman pokok
5 wasaq = 750 kg
              = 930 liter

10 % bila diairi dengan air hujan/air sungai
5 % bila diari dengan alat penyiram yang membutuhkan biaya
6.

Barang temuan berupa emas dan perak
Sama dengan emas dan perak
20 % pada saat menemukannya
Barang selain emas dan perak
Sama dengan emas dan perak
2,5 %
7.
Lain-lain :
a.      Perikanan
b.      Tanaman hias
c.      Profesi
d.      Perkebunan
Perhitungan uang dan alat tukar berdasarkan standar harga emas dan perak
2,5 %

  1. Orang-orang yang berhak menerima zakat ( Mustahiq )
Berdasarkan firman Allah Swt surat At Taubah ayat 60, yang berhak menerima zakat ada 8 bagian (golongan)
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِيْنِ وَالْعَامِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمَؤَلَّفَةِ قُلُوْ بُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ  وَالْغَارِمِيْنَ وَفِي سَبِيْلِ اللهِ وَابْنِ السَّبِيْلِ فَرِيْضَةً مِنَ اللهِ وَاللهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ÇÏÉÈ
Artinya :
“Sesungguhnya shadaqah ( Zakat ) itu hanyalah untuk orang-orang fakir, miskin, amil, mu’allaf, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan orang-orang yang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”  ( Q.S. At Taubah : 60 )
Berdasarkan ayat tersebut, yang berhak menerima zakat adalah ;
1.       Fakir, yaitu orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan tidak mempunyai harta
2.       Miskin, yaitu orang yang memiliki pekerjaan tetap namun hasilnya tidak mencukupi untuk kebutuhan pokok dirinya maupu keluarganya
3.       Amil, yaitu orang yang bertugas mengurus zakat, mulai dari pengumpulan sampai pembagian
4.       Mu’allaf, orang yang baru saja masuk Islam
5.       Memerdekakan budak, yaitu budak (pembantu) yang diperjual belikan
6.       Garim, yaitu orang yang mempunyai banyak hutang, hutang tersebut bukan untuk maksiat
7.       Sabilillah,  yang termasuk kategori sabilillah ini adalah segala usaha yang bertujuan untuk menegakkan agama Allah. Seperti pengembangan tempat pendidikan, kesehatan, da’wah, panti asuhan dan lain-lain
8.       Ibnu sabil,  yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan dan perjalanan tersebut bukan untuk maksiat, Seperti menuntut ilmu, berdakwah, silaturrahmi, dan lain-lain.

  1. Orang yang tidak berhak menerima zakat
a.       Orang kaya
b.      Hamba sahaya, karena mereka mendapat nafkah dari tuannya
c.       Keturunan Rasulullah Saw.
d.      Orang yang menjadi tanggungan yang berzakat, artinya oaring yang berzakat tidak boleh memberikan zakat kepada orang yang dalam tanggungannya dengan alasan fakir atau miskin, sedangkan mereka mendapat nafkah yang yang mencukupi.
e.      Orang yang tidak beragama Islam

  1. Fungsi atau manfaat zakat
Zakat berfungsi sebagai pembinaan pribadi muslim sejati. Manfaat zakat dalam kehidupan ada 3 yaitu :
a.       Bagi Muzakki ( orang yang mengeluarkan zakat )
1)      dapat menumbuhkan rasa bersyukur kepada Allah
2)      dapat membersihkan diri dari sifat kikir dan menumbuhkan sifat dermawan
3)      membersihkan diri dari bercampurnya dengan harta haram
4)      dapat mendorong semangat bekerja

b.      Bagi  mustahik  ( orang yang menerima zakat )
1)      dapat meringankan beban kehidupannya
2)      dapat menumbuhkan semangat beragama
3)      dapat menumbuhkan semangat hidup, karena ternyata orang-orang kaya mau peduli terhadap orang-orang yang kekurangan.

c.       Bagi masyarakat atau bangsa dan negara
1)      dapat menghilangkan kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin
2)      dapat mempererat hubungan  kasih sayang antara yang kaya dengan yang miskin
3)      dapat memperkuat sendi-sendi bangunan Islam
4)      dapat membina rasa sosial dan kemanusiaan yang sejati
5)      dapat mengsukseskan program pemerintah, dan
6)      dapat mewujudkan keamanan dan kedamaian.

Komentar

Postingan Populer